Bank DKI Berubah Nama jadi Bank Jakarta | IVoox Indonesia

June 23, 2025

Bank DKI Berubah Nama jadi Bank Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat peluncuran nama dan logo Bank Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025). ANTARA/Ilham Kausar

IVOOX.id – Manajemen Bank DKI melakukan perubahan atau rebranding nama dan logo menjadi Bank Jakarta yang merupakan salah satu bentuk transformasi strategis untuk menatap masa depan dengan cara baru, cara yang lebih kuat, adaptif dan profesional.

"Ini adalah penanda transformasi strategis Bank DKI," kata Direktur Utama Bank Jakarta, Agus Haryoto Widodo pada peluncuran perubahan nama bank tersebut yang diselenggarakan di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025), dikutip dari Antara.

Dia mengatakan bahwa perubahan yang dilakukan tidak sekedar pada nama dan logo, tetapi mencerminkan arah baru, semangat baru dan komitmen baru yang lebih kuat kepada masyarakat Jakarta dan Indonesia.

Agus menyebutkan, rebranding nama dan logo ini juga karena perubahan zaman, ekspektasi masyarakat yang semakin tinggi, perkembangan teknologi bergerak begitu cepat.

Selain itu kompetisi meluas, tidak hanya dari bank lain tetapi juga dari perusahaan teknologi finansial yang inovatif dan agresif.

Manajemen BUMD DKI Jakarta bidang keuangan dan perbankan tersebut menyadari sepenuhnya untuk tetap relevan. "Kami tidak cukup hanya bertahan. Kami harus bertransformasi dan transformasi itu dimulai dari identitas kami," katanya.

Inilah latar belakang dari keputusan untuk melakukan rebranding sebagai simbol bahwa Bank DKI siap menatap masa depan dengan cara baru, cara yang lebih kuat, adaptif dan profesional.

Ia juga menjelaskan rebranding ini bukan berdiri sendiri. Ini adalah bagian dari langkah berkelanjutan yang saat ini sedang dijalankan, yaitu transformasi digital untuk menghadirkan layanan berbasis ekosistem.

Langkah ini meliputi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan produktivitas bisnis, kualitas kredit dan dana murah, penguatan manajemen resiko dan tata kelola, modernisasi infrastruktur teknologi informasi (IT) dan keamanan siber

Selain itu penguatan budaya kerja berbasis nilai "epic", yaitu "excellent", "professionalism", "integrity", "customer focus" dan "collaboration".

Semua langkah ini, menurut Agus, berujung pada satu tujuan besar. Yaitu menjadikan Bank DKI sebagai institusi keuangan yang tumbuh sehat, dipercaya dan berdaya saing tinggi.

"Peluncuran hari ini kami selenggarakan di taman literasi, sebuah ruang publik yang mencerminkan nilai-nilai pembelajaran, keterbukaan, keberanian tumbuh dan semangat kolaborasi," katanya.

Ini sejalan dengan komitmen Bank DKI untuk membuka lembaran baru menjadi bank yang tidak hanya kuat secara finansial, tapi juga berperan dalam mencerdaskan, memberdayakan dan menginspirasi masyarakat kota Jakarta.

Pemilihan waktu peluncuran saat tengah hari dan bertepatan dengan HUT Ke-498 Jakarta juga berdasarkan karena denyut kota yang hidup saat masyarakat Jakarta beraktivitas.

"Kami ingin hadir bukan di menara-menara megah, tapi di tengah masyarakat, karena kami percaya perubahan besar tidak lahir dari ruang yang nyaman, tapi dari semangat yang kuat dan komitmen yang nyata," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memberi tugas kepada Manajemen Bank DKI yang sekarang bernama Bank Jakarta untuk "Initial Public Offering" (IPO) tahun 2026.

"Paling utama tugas saya kepada Direktur Utama, Komisaris Utama dan seluruh jajaran Bank Jakarta adalah untuk mempersiapkan diri untuk 'go public' pada tahun depan," katanya saat peluncuran nama dan logo Bank Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025), dikutip dari Antara.

Pram menyebutkan alasan memberikan tugas tersebut ke Bank Jakarta karena dia percaya bank ini lebih baik jika diawasi secara publik.

"Kenapa ini saya sampaikan? Karena saya termasuk yang percaya bahwa untuk me-'manage' bank seperti Bank Jakarta akan lebih baik kalau di-'manage', diawasi secara terbuka oleh publik," katanya.

Pram juga menyebutkan untuk mencapai tujuan tersebut salah satu kuncinya adalah profesionalisme. Direksi yang sekarang dibentuk, benar-benar seluruhnya adalah profesional.

"Saya tidak membuka ruang sama sekali siapa pun untuk bisa menitipkan siapa pun itu di Bank Jakarta," tegas Pram yang saat itu didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dan Direktur Utama Bank Jakarta Agus Haryoto Widodo.

Dalam melakukan perubahan (rebranding) nama dan logo Bank Jakarta, Pram juga menyebutkan dilakukan secara profesional.

"Untuk me-'rebranding' dan logo Bank Jakarta ini pun kita lakukan secara profesional, bukan semata-mata usulan dan jajaran direksi, komisaris Bank Jakarta, tetapi diskusi panjang yang menyertai dan harapan warga Jakarta dan tentunya juga warga Indonesia," katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memberikan dukungan sepenuhnya, termasuk salah satunya untuk segera membangun kantor Bank Jakarta di tempat yang representatif dan membanggakan bagi warga Jakarta.

"Jadi enggak boleh tempatnya yang setengah-setengah, bahkan saya sudah bicara dengan Ibu Menteri Keuangan, kalau itu bisa jadi tempatnya Bank Jakarta, karena saya meyakini Bank Jakarta akan membanggakan bagi warga Jakarta," katanya.

Peluncuran nama dan logo Bank Jakarta ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-498 Kota Jakarta yang dimeriahkan dengan rangkaian acara.

0 comments

    Leave a Reply