BI: Harga Rumah Naik, Tertinggi di Kota Samarinda | IVoox Indonesia

May 15, 2025

BI: Harga Rumah Naik, Tertinggi di Kota Samarinda

antarafoto-pameran-properti rumah hunian-di-malang-251223-abs-2
Pramuniaga menunjukkan maket sebuah rumah hunian dalam Expo Rumah 2023 di Malang, Jawa Timur, Senin (25/12/2023). Pameran yang diikuti puluhan pengembang perumahan hunian tersebut diadakan untuk membantu mendongkrak penjualan properti di akhir tahun 2023 yang menurut catatan Bank Indonesia masih cenderung melandai dan hanya terkontraksi sebesar 6,59 persen year on year (yoy) pada kuartal ketiga di tahun 2023. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

IVOOX.id - Harga rumah di pasar primer pada tahun 2024 tercatat terus mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2024 secara tahunan mengalami pertumbuhan 1,89% (yoy). 

Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,74% (yoy). 

Berdasarkan hasil survei tersebut harga properti tipe kecil naik 2,41% (yoy) melanjutkan kenaikan harga pada triwulan IV 2023 yang sebesar 2,15% (yoy).

Sementara perkembangan harga rumah tipe menengah dan besar pada triwulan I 2024 juga terindikasi masih meningkat meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. 

"Secara spasial, dari 18 kota yang diamati, sembilan kota mengalami peningkatan IHPR, delapan lainnya mengalami perlambatan sementara satu kota tercatat mengalami penurunan," dalam laporan hasil survei BI dikutip ivoox.id pada Jumat (17/5/2024).

Kota dengan harga rumah paling mahal berada di Kota Samarinda, disusul Pontianak, dan Denpasar.

Kemudian yang mengalami perlambatan kenaikan terjadi di Kota Bandar Lampung, Surabaya, dan Balikpapan. Sementara di Kota Pekanbaru tercatat kontraksi atau penurunan harga.

Menurut survei, kenaikan harga properti residensial disebabkan oleh terus meningkatnya permintaan yang tecermin dari penjualan rumah yang meningkat tajam.

Selain itu kenaikan harga bahan bangunan juga disinyalir menjadi penyebab lain terus melonjaknya harga rumah pada 2024 ini.

"Peningkatan harga rumah tipe kecil, tipe menengah, dan tipe besar masing-masing sebesar 0,67% (qtq), 0,40% (qtq) dan 0,27% (qtq), lebih tinggi dari perkembangan harga triwulan sebelumnya yang sebesar 0,36% (qtq), 0,19% (qtq), dan 0,25% (qtq)," katanya.

0 comments

    Leave a Reply