Kapal Bantuan Dikerahkan Urai Antrean Pelabuhan Ketapang | IVoox Indonesia

July 29, 2025

Kapal Bantuan Dikerahkan Urai Antrean Pelabuhan Ketapang

Suasana bongkar muat di Pelabuhan Ketapang
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. ANTARA/HO-ASDP Indonesia Ferry

IVOOX.id – PT ASDP Indonesia Ferry mengerahkan kapal bantuan berukuran besar, untuk mengurai antrian kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang hendak menuju Bali.

"Hari ini dijadwalkan uji sandar kapal perbantuan KMP Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara, anak usaha ASDP," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, dalam keterangannya yang diterima di Jembrana, Bali, Minggu (27/7/2025), dikutip dari Antara.

Dia mengatakan kapal yang biasanya menyambungkan rute laut antara Pelabuhan Padangbai, Bali dan Pelabuhan Lembar, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini mampu mengangkut 30 hingga 40 unit kendaraan campuran atau sekitar 30 unit truk tronton jika dimaksimalkan.

KMP Gading Nusantara, kata dia, diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sejak Sabtu, 26 Juli 2025, dan telah mendapat izin dari KSOP dan BPTD untuk segera diperbantukan di lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Menurut dia, kondisi antrian kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang saat ini juga sudah lebih terkendali dengan jarak sekitar 1,3 kilometer hingga 2 kilometer dari pelabuhan.

"Antrean sempat menembus jarak 30 kilometer. Pagi ini truk-truk logistik padat mengalir ke kantong parkir Bulusan dan antrean turun signifikan," katanya.

Bantuan KMP Gading Nusantara ini, kata dia, akan melengkapi layanan kapal perbantuan ukuran besar yang telah lebih dulu dioperasikan yaitu KMP Portlink VII.

Khusus kapal-kapal eks LCT yang beroperasi, kata dia, tetap diberlakukan aturan sesuai ketentuan keselamatan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

"Kapal jenis ini hanya diperbolehkan mengangkut maksimal enam unit truk tronton, tanpa penumpang umum, serta wajib dilengkapi dua awak kendaraan dengan life jacket selama pelayaran," katanya.

Dia mengatakan, hingga Minggu, 27 Juli 2025, pagi, sebanyak 26 kapal aktif melayani lintas Ketapang-Gilimanuk dengan 19 kapal beroperasi di Dermaga MB (Moveable Bridge) dan 7 kapal di Dermaga LCM, dengan pola 8 trip per hari.

Pihaknya juga memberlakukan percepatan proses bongkar muat, dan pengaturan kapal berdasarkan jenis kendaraan.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan, enam kapal di dermaga LCM saat ini difokuskan untuk melayani truk-truk bertonase lebih dari 35 ton.

"Langkah ini bertujuan agar distribusi muatan logistik dapat lebih merata dan tidak terpusat pada satu jalur operasional saja," katanya, dikutip dari Antara. 

0 comments

    Leave a Reply