PCO Sebut Krisis Global Tak Ganggu Makan Bergizi Gratis, Pasokan Pangan Disuplai Pemasok Lokal | IVoox Indonesia

June 24, 2025

PCO Sebut Krisis Global Tak Ganggu Makan Bergizi Gratis, Pasokan Pangan Disuplai Pemasok Lokal

Kepala Staf Kepresidenan Anto Mukti Putranto
Kepala Staf Kepresidenan Anto Mukti Putranto (tengah) berbincang dengan petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) saat kunjungan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/6/2025). Kunjungan tersebut untuk melakukan verifikasi lapangan terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis (BMG) di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa. (ANTARA/ARNAS PADDA)

IVOOX.id – Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyatakan bahwa krisis global saat ini tidak mengganggu program Makan Bergizi Gratis (MBG) lantaran pasokan pangan disuplai dari dalam negeri.

"Dari awal MBG selalu mengedepankan produk-produk yang ada di sekitar SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) yang berada di area tersebut," ujar Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno di Jakarta, Minggu (22/6/2025), dikutip dari Antara.

Noudhy mengatakan bahan pangan yang digunakan dalam penyelenggaraan program MBG disediakan oleh petani, nelayan, maupun pelaku usaha setempat.

Sepanjang pelaksanaan program tersebut, kata dia, pasokan pangan yang digunakan seluruhnya bersumber dari lokal.

"100 persen (disuplai nelayan dan petani lokal)," ujar Noudhy.

Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari langkah mitigasi Presiden RI Prabowo Subianto terhadap ketidakpastian global yang telah diperkirakan sebelumnya.

Melalui pemanfaatan produk lokal, program MBG sekaligus mendukung upaya swasembada pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.

"Jadi saya rasa ini sudah menjadi bagian dari mitigasi dari perencanaan ketidakpastian global yang sudah diprediksi akan terjadi oleh Bapak Presiden. Kita doakan, rekan-rekan di BGN, supaya produk lokal kita semakin kuat, swasembada pangan semakin cepat tercapai, dan insya Allah tidak mengganggu program Makan Bergizi Gratis," ucapnya.

Eskalasi konflik Iran dan Israel menjadi sorotan belakangan ini. Itu karena perang dua negara di Timur Tengah tersebut berpotensi menyeret dunia ke konflik terbuka yang lebih luas, yang secara langsung memberikan dampak buruk terhadap ekonomi global.

Dampak dari konflik tersebut berpotensi tetap terasa ke Indonesia, meski berada jauh dari pusat konflik. Terutama sektor perindustrian yang secara signifikan mulai merasakan tekanan dari lonjakan harga energi, logistik, serta fluktuasi nilai tukar.

Diketahui, selama enam bulan pelaksanaan program MBG, jumlah penerima manfaat mencapai 5.228.529 orang. Selain itu, jumlah SPPG yang telah beroperasi sebanyak 1.837 unit.

0 comments

    Leave a Reply