Korupsi Pengadaan Chromebook di Kemendikbud Bikin Negara Rugi Rp1,9 Triliun

IVOOX.id – Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Abdul Qohar mengatakan, dugaan kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di era Menteri Nadiem Makarim menimbulkan kerugian negara Rp 1,98 triliun.
"Akibat perbuatan tersebut, negara mengalami kerugian Rp 1.980.000.000.000," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Abdul Qohar di Kejagung, Selasa (15/7/2025) malam.
Dalam perkara tersebut Kejagung telah menetapkan empat orang tersangka yakni SW selaku Direktur Sekolah Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021 sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Direktorat Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2020-2021.
Kemudian MUL selaku Direktur SMP pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021. Lalu JT selaku Staf Khusus Mendikbudristek Nadiem, dan IBAM selaku Konsultan Teknologi di Kemendikbudristek.
Qohar mengatakan, tim penyidik sejauh ini telah memeriksa saksi sejumlah 80 orang dan ahli sejumlah tiga orang. Selain itu, Kejagung juga menyita barang bukti berupa dokumen dan barang bukti elektronik seperti laptop, handphone, hardisk, flashdisk.
Lebih lanjut Qohar menjelaskan dalam pelaksanaannya pengadaan TIK di Kemendikbudristek tahun 2020-2022 itu bersumber dari dana APBN pada Satuan Pendidikan di Kemendikbudristek sebesar Rp3.646.620.246.000 (tiga triliun enam ratus empat puluh enam miliar enam ratus dua puluh juta dua ratus empat puluh enam ribu rupiah).
Kemudian dari dana DAK sebesar Rp5.661.024.999.000 (lima triliun enam ratus enam puluh satu miliar dua puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah). Sehingga kata dia total Rp9.307.645.245.000 (sembilan triliun tiga ratus tujuh miliar enam ratus empat puluh lima juta dua ratus empat puluh lima ribu rupiah).
Sejumlah uang tersebut digunakan untuk pengadaan 1,2 juta unit Chromebook yang semuanya diperintahkan Nadiem menggunakan pengadaan laptop dengan software ChromeOs. Namun pengadaan alat TIK tersebut bermasalah.
"Namun ChromeOs tersebut dalam penggunaan untuk guru dan siswa tidak mencapai optimal dikarenakan ChromeOs sulit digunakan bagi guru dan siswa," katanya.

0 comments